Teman-teman pasti tahu hemoroid kan? kalau di masyarakat lebih dikenal dengan sebutan ambeien atau wasir. itu saya baru berumur 21 tahun tapi sudah memiliki ambeien stadium 4 dan harus dioperasi.
Perlu diketahui, ambeien terdiri dari 4 tingkatan/stadium.
Proses menuju stadium 4 itu terbilang sangat cepat di saya. Mungkin kurang lebih 3 tahunan. Note : lambat dan cepatnya, tergantung dari pola kita sendiri ya.
|Stadium 1
Di stadium ini, saya sering kali sembelit disertai darah. Awalnya darah hanya berupa bercak. Tapi ntah kenapa tiba-tiba darah keluar menetes. Bentuknya cair dan berwarna merah terang.
Sedangkan untuk sembelitnya bukan hanya satu atau dua kali tapi sering. Tiap sembelit pasti berdarah. Terkadang terasa perih dan panas apalagi sehabis makan yang pedas-pedas.
Di tahap ini saya "menyepelekkan" tanda-tanda gejala. Karena saya berpikir "ah, besok juga sembuh sendiri". Padahal harusnya tidak boleh begitu. Jangan ditiru ya!
|Stadium 2
|Stadium 3
Di stadium ini, benjolan semakin besar dan harus dimasukkan dengan jari. Kalau yang saya rasakan, benjolan tidak hanya muncul ketika sembelit, duduk lama, dan mengejan saja tapi juga muncul ketika saya berjalan jauh dan kelelahan. Apakah kalian juga sama?
Terkadang risih juga sih tiba-tiba ambeien keluar pas di perjalanan atau pas di acara tertentu. Jadinya harus bolak balik benerin posisi ambeiennya hahaha.
Nah, jika bejolan tidak segera didorong, ada sensasi mengganjal dan tidak nyaman.
|Stadium 4
Saat itu saya sedang kuliah dengan jadwal kuliah yang lumayan padat. Apalagi saat itu sedang ada pembekalan KKN. Jadinya terpaksa harus duduk lama.
Singkat cerita, tiba-tiba ambeien keluar dengan sendirinya pas lagi kuliah. Saya pikir masih bisa dimasukkan lagi seperti biasanya. Eh ternyata nggak bisa dong. Terus pas saya raba, ambeien nya kok jadi besar sekali dan terasa hangat haha.
Saya masih bingung dong saat itu.
"Eh sumpah, beneran ini yang namanya ambeien?"
"Ambeien tuh kayak gini?"
Efek yang saya rasakan : bagian d*bur nyeri, takut kalau mau BAB, duduk / jongkok tidak nyaman. Puncaknya, nyeri hingga susah untuk jalan.
|Q & A
Kesimpulan
Saya kapok! Haha Kapok karena harusnya ini tidak terjadi jika sedari awal saya tidak menyepelekan. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Semua yang terjadi bisa dijadikan pembelajaran.
"Jangan menyepelekan atau meremehkan gejala gejala sakit seringan apapun itu. Be aware dengan tubuh sendiri"
Santai boleh, meremehkan jangan, panik jangan
Semoga pengalaman saya bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian. Jika ada pengalaman lain seputar keluhan ambeien, bisa share di kolom komentar di bawah ya. Terimakasih.